Nama Nabi Pertama Dalam Agama Samawi
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malaikat adalah makhluk suci dan mulia yang menjadi utusan Allah SWT. Malaikat memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Meyakini dan mengimani keberadaan malaikat termasuk rukun iman yang kedua. Selain mengimani keberadaannya, umat muslim harus mengetahui nama-nama malaikat dan tugasnya.
Keimanan terhadap malaikat wajib diajarkan orangtua kepada anak meskipun sosok malaikat tak bisa dilihat secara kasatmata. Dalam agama Islam, malaikat diciptakan dari cahaya dan semua muslim wajib beriman kepadanya.
Malaikat juga merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang selalu taat terhadap perintah-Nya. Sebenarnya ada ribuan malaikat, tapi hanya ada 10 nama-nama malaikat dan tugasnya yang wajib diketahui dalam agama Islam.
Siapa saja nama malaikat Allah yang wajib dipercaya dalam agama Islam dan apa saja tugasnya? Berikut penjelasan Popmama.com.
Malaikat yang wajib diimani dan tugasnya
Malaikat Jibril mempunyai beberapa julukan yaitu Ruh al Amin dan Ruh al Qudus. Tugas utama Malaikat Jibril adalah menyampaikan wahyu Allah SWT kepada para nabi dan rasul-Nya. Selain itu, Malaikat Jibril juga dikenal sebagai pemimpin para malaikat.
Malaikat Jibril merupakan salah satu dari tiga malaikat yang namanya disebutkan dalam Al-Qur'an. Nama Malaikat Jibril disebutkan dua kali dalam Al-Quran yaitu pada Q.S Al-Baqarah ayat 97-98 dan Q.S At-Tahrim ayat 4.
Malaikat Mikail bertugas mengatur urusan makhluk Allah SWT sekaligus mengatur rezeki umat manusia. Misalnya mengatur air, menurunkan hujan atau petir, membagikan rezeki kepada manusia, tumbuhan, dan juga hewan di muka bumi.
Malaikat Izrail dikenal dengan sebutan malaikat maut karena diberi tugas mencabut nyawa semua makhluk termasuk dirinya sendiri. Ia merupakan salah satu dari empat malaikat utama selain Jibril, Mikail, dan Israfil.
Malaikat Israfil diberikan tugas oleh Allah SWT untuk meniup terompet sangkakala yaitu sebuah terompet suci yang terletak di bibirnya selama berabad-abad. Malaikat Israfil menunggu perintah Allah SWT untuk meniupnya pada hari kiamat. Ketika hari itu tiba, malaikat Israfil akan turun ke bumi dan berdiri di batu atau bukit suci di Yerusalem.
Tiupan pertama akan menghancurkan dunia beserta isinya, tiupan kedua akan mematikan para malaikat, dan tiupan ketiga akan membangkitkan manusia yang sudah mati untuk dikumpulkannya di Padang Mahsyar.
Selain itu, ada malaikat Munkar yang memiliki tugas bertanya kepada manusia yang sudah mati di dalam kubur. Hal yang ia tanyakan perihal keimanan seseorang yang telah mati bersama malaikat Nakir. Malaikat munkar akan mendatangi seseorang yang telah berbuat banyak keburukan selama hidupnya.
Malaikat Munkar dan malaikat Nakir adalah dua malaikat yang bertugas menanyakan dan menguji iman orang yang sudah mati di alam kubur. Nah, bedanya malaikat Nakir bertugas menanyakan manusia dalam kubur yang telah berbuat baik semasa hidupnya.
Berikut ini hadis yang menjelaskannya:
"Apabila mayat atau salah seorang dari kalian sudah dikuburkan, ia akan didatangi dua malaikat hitam dan biru, salah satunya Munkar dan yang lain Nakir, keduanya berkata: Apa pendapatmu tentang orang ini (Nabi Muhammad)? Maka ia menjawab sebagaimana ketika di dunia..." (HR Tirmidzi).
Malaikat Raqib bertugas mencatat segala amal kebaikan manusia selama di bumi, beriringan dengan malaikat Atid yang mencatat amal buruk. Dari Anas ra., dari Nabi Muhammad SAW,
Dalil mengenai malaikat pencatat amal baik dan buruk diterangkan dalam firman Allah surat Al Infithar ayat 10-12:
"Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (perbuatanmu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Malaikat Atid bertugas mencatat segala amal keburukan manusia. Malaikat Raqib dan malaikat Atid memiliki sifat yang sangat jujur dan tidak pernah bermaksiat kepada Allah SWT, sehingga tak ada satu pun keburukan dan kebaikan yang luput dari catatan keduanya.
Malaikat Malik adalah pemimpin malaikat yang bertugas sebagai penjaga pintu neraka.
Malaikat ke-10 yang wajib kamu ketahui yaitu malaikat Ridwan. Malaikat Ridwan bertugas menjaga, mengawasi, serta menyambut semua hamba Allah yang akan masuk ke surga-Nya.
Itulah 10 malaikat yang wajib kita imani beserta tugasnya. Semoga informasi ini bermanfaat yaa (
tirto.id - Dalam agama Islam, salah satu dari 10 malaikat yang diketahui nama dan tugasnya adalah Jibril. Tugas malaikat Jibril adalah untuk menyampaikan wahyu dari Allah kepada para nabi dan rasul.
Kemudian, sepeninggal nabi dan rasul terakhir Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, apakah malaikat Jibril masih memiliki tugas lain?
Muncul anggapan bahwa malaikat Jibril tidak lagi turun ke langit dunia setelah menyampaikan wahyu terakhir. Mengutip laman NU, anggapan tersebut ditepis oleh Syekh Jalaluddin As Suyuthi. Menurutnya, malaikat Jibril masih memiliki tugas lain di samping menyampaikan wahyu.
Allah menciptakan setiap malaikat lengkap dengan kedudukannya masing-masing. Dalam Al Quran surah Al Saffat ayat 164, Allah berfirman, "Dan tidak satupun di antara kami (Malaikat) melainkan memiliki kedudukan tertentu." Malaikat Jibril secara umum diberi tugas menyampaikan wahyu dan risalah kenabian, sekaligus berhubungan secara personal dengan para nabi dan rasul.
Malaikat Jibril dinamakan dua kali dalam Al Quran yaitu pada surat Al Baqarah ayat 97-98 dan At Tahrim ayat 4. Di dalam Al Quran.
Jibril memiliki beberapa nama lain, seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin dan yang lain.
Sementara itu, dalam Jurnal Al Wajid Vol.1 No.2 Halaman 195-210 (Desember 2020) disebutkan, tugas malaikat Jibril setelah kenabian yang diketahui petunjuknya dari Al Quran dan As Sunnah yakni sebagai berikut:
1. Mendampingi orang yang sakaratul maut dalam keadaan bersuci
Dalam buku Syarah Nuruzh Zhalam ala Aqidati Awam karya Syekh M Nawawi Banten, As Suyuthi mengatakan jika Jibril turut hadir pada seseorang yang menghadapi sakaratul maut dalam keadaan suci karena berwudhu.
Sebuah riwayat dalam hadits menyebutkan, ada empat malaikat yang mendapat tugas untuk mengelola dunia. Di antara mereka adalah malaikat JIbril dengan salah satu tugasnya untuk mengurusi angin.
Malaikat Mikail ditugasi mengurus hujan dan tumbuhan. Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa. Semetara malaikat Israfil menyampaikan perintah pada mereka.
Ibnu Abi Hatin dan Abu Syekh meriwayatkan dalam kitab Al-Uẓamah dan Al-Baihaqī dalam kitab Syu'abul Iman, dari Ibnu Sabit berkata, "Empat Malaikat yang mengurusi urusan dunia yaitu Jibril, Mikail, malaikat maut, dan Israfil. Jibril diserahi untuk mengatur angin dan para tentara, Mikail diserahi untuk mengurus hujan dan tumbuh-tumbuhan, malaikat maut diserahi untuk mencabut nyawa, sedangkan Israfil diserahi tugas menyampaikan perintah kepada mereka”.(HR. al-Baihaqi No. 294)
3. Memenuhi dan menahan hajat manusia
Allah telah menugaskan malaikat Jibril dalam urusan memenuhi dan menahan hajat manusia. Allah menyukai lantunan doa orang mukmin, sehingga Jibril diperintahkan untuk menahan hajat orang itu. Sebaliknya, Allah tidak menyukai lantunan doa orang kafir sehingga Jibril diperintahkan untuk segera memenuhi hajat itu.
Dalam sebuah hadits yang disampaikan dari Sabit, dia berkata, "Telah sampai kepadaku riwayat yang menyatakan bahwa Allah mendelegasikan malaikat Jibril dalam urusan memenuhi hajat hidup manusia. Apabila seorang mukmin berdoa, maka Allah pun berkata kepada Jibril, 'Wahai Jibril! Tahan dulu untuk memenuhi hajatnya karena Aku sungguh sangat senang mendengar lantunan doanya'. Apabila orang kafir berdoa, Allah pun berkata kepadanya, 'Wahai Jibril! Penuhi apa yang menjadi hajatnya karena sesungguhnya Aku tidak suka mendengar lantunan doanya'."(HR. Al Baihaqi No.32)
4. Hadir dalam Lailatul Qadar
Pada laman SDIT Al Hasanah Bengkulu disebutkan, Jibril turut memiliki peran penting saat hadirnya Malam Qadar (Lailatul Qadar) di setiap akhir bulan Ramadan. Malam yang nilainya lebih baik dari 1000 bulan itu, seluruh malaikat akan turun ke Bumi dengan membawa rahmat. Dan, malaikat yang menjadi pemimpinnya adalah Jibril.
Peristiwa ini juga menjadi petunjuk bahwa Jibril masih turun ke dunia untuk tugas lainnya. Al Quran memberikan petunjuk tentang kehadiran Jibril saat Lailatul Qadar melalui surah Al Qadr ayat 4. Pada kata "ruh", mayoritas ulama berpendapat bahwa itu adalah nama dari malaikat Jibril yang menjadi pemimpin atas malaikat lainnya.
"Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan” (QS Al Qadr: 4).
tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ilham Choirul AnwarPenulis: Ilham Choirul AnwarEditor: Yulaika Ramadhani
Orang-orang dari suku Quraisy menganut agama yang berasal dari nenek moyang mereka sebelum datangnya Islam. Termasuk Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad SAW.
Abdul Muthalib adalah kakek Nabi Muhammad SAW dari jalur ayah. Dalam Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam dikatakan, Abdul Muthalib bin Hasyim dan istrinya, Fathimah binti Amr, memiliki anak yang bernama Abdullah. Abdullah bin Abdul Muthalib menikah dengan Aminah binti Wahb dan memiliki putra Nabi Muhammad SAW.
Sejarah mencatat, sosok Abdul Muthalib amat dihormati di kalangan Quraisy. Ia menjadi tempat kembalinya berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat pada saat itu, sebagaimana diceritakan dalam Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad karya Moenawar Chalil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada masa itu, orang-orang Quraisy menganut agama yang berasal dari nenek moyang mereka.
Malaikat Atid, bertugas mencatat amal buruk manusia selama hidup di dunia
Kedelapan, Malaikat Atid. Kebalikan dari Malaikat Raqib, Malaikat Atid mencatat semua amal buruk yang manusia lakukan selama masih hidup di dunia.
Keburukan dan kejahatan sekecil apa pun tak luput dari catatan Malaikat Atid. Dengan adanya Malaikat Atid ini, semoga kita semakin berhati-hati dalam bertindak.
Malaikat Raqib, bertugas mencatat amal baik manusia selama hidup di dunia
Ketujuh, Malaikat Raqib. Kehadiran Malaikat Raqib bertugas mencatat semua amal baik manusia selama masih hidup di dunia. Dikisahkan dalam Alquran, catatan amal baik yang dibuat oleh Malaikat Raqib ini nantinya menjadi penyelamat dan pertimbangan seseorang untuk masuk surga.
Tugas dari Malaikat Raqib dan Atid ini termaktub dalam Surat Al Qaf ayat 17 dan 18:اِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيٰنِ عَنِ الْيَمِيْنِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيْدٌArtinya: "(Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri." (QS. Qaf: 17).مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌArtinya: "Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)." (QS. Qaf: 18).
Malaikat Munkar, bertugas menanyai orang di dalam kubur yang berbuat keburukan
Kelima, Malaikat Munkar. Setelah nyawa manusia dicabut oleh Malaikat Izrail dan ia meninggal dunia, maka di dalam kubur, manusia akan bertemu dengan Malaikat Munkar. Malaikat Munkar akan bertanya soal keimanan dan mendatangi manusia yang seringkali berbuat keburukan dalam hidupnya.
Dalam Alquran dideskripsikan, Malaikat Munkar adalah sosok menyeramkan yang membawa palu godam sebagai senjatanya. Ia akan bertanya kepada manusia dan jika sang manusia tersebut tidak dapat menjawab, Malaikat Munkar akan memukul kepala manusia itu menggunakan senjatanya hingga hancur.
Tak berhenti, manusia itu akan dibangkitkan kembali dan ditanya pertanyaan yang sama. Malaikat Munkar akan memukulkan senjatanya jika manusia tidak bisa menjawab. Begitu seterusnya hingga Hari Kebangkitan tiba.
Malaikat Mikail, bertugas memberikan rezeki kepada makhluk hidup di bumi
Kedua, Malaikat Mikail. Malaikat Mikail bertugas memberikan rezeki kepada setiap makhluk hidup di bumi. Semua makhluk hidup, bukan hanya manusia, tetapi hewan, tumbuhan dan lainnya, memang akan mendapatkan rezekinya masing-masing melalui Malaikat Mikail.
Tak cuma memberikan rezeki, atas izin Allah SWT, Malaikat Mikail juga bertugas mengatur panas, hujan dan tanaman yang ada di bumi.
Keberadaan Malaikat Mikail tercantum dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 98:
مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ
Artinya: "Barangsiapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir." (QS. Al Baqarah: 98)
Berikut 10 nama Malaikat dan tugasnya dalam Islam:
Dalam buku Quraish Shihab dengan judul yang sama dengan yang di atas, Malaikat Jibril dinamai Ar Ruh, Al Amin, dan Ruh Al Qudus. Salah satu tugasnya adalah menyampaikan wahyu Ilahi kepada para Rasul. Allah menegaskan tentang malaikat Jibril dalam Surat Asy Syuara ayat 193, dan Surat An Nahl ayat 102.
نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ ۙ - ١٩٣
"Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril)." (Asy Syuara ayat 193).
قُلْ نَزَّلَهٗ رُوْحُ الْقُدُسِ مِنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ - ١٠٢
Katakanlah, "Rohulkudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah)." (Surat An Nahl ayat 102).
Jibril tidak hanya menyampaikan wahyu kepada Rasul, tetapi juga mengajarkan agama melalui Nabi Muhammad SAW kepada sahabat-sahabat Beliau.
Malaikat Mikail bertugas menurunkan hujan, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, dan mengurus rezeki.
Keberadaan Malaikat Mikait tercantum dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 98:
مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّلّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَرُسُلِهٖ وَجِبْرِيْلَ وَمِيْكٰىلَ فَاِنَّ اللّٰهَ عَدُوٌّ لِّلْكٰفِرِيْنَ - ٩٨
Barangsiapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir.
Malaikat Israfil bertugas untuk meniup sangkakala. Dalam buku Quraish Shihab, disebutkan nama malaikat Israfil tidak disebutkan secara langsung dalam Al Quran, hanya tugasnya saja yakni meniup sangkakala seperti tercantum dalam Surat Az Zumar ayat 68.
وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ - ٦٨
Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah).
Al Quran tidak menyebut nama Malaikat Izrail. Namun tugas Malaikat Izrail disebutkan untuk mencabut nyawa dan tercantum dalam Surat As Sajdah ayat 11:
قُلْ يَتَوَفّٰىكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَ ࣖ - ١١
Katakanlah, "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan."
Malaikat Munkar bertugas menanyai orang yang mati di dalam kubur.
Nama malaikat berikutnya yakni Malaikat Nakir. Malaikat Nakir bertugas menanyai orang yang mati di dalam kubur. Dalam Makalah Pendidikan Agama Islam (PAI) Iman Kepada Malaikat: SMA Negeri 1 Sidayu disebutkan Malaikat Munkar dan Nakir akan bertanya ketika pemakaman selesai. Orang yang terakhir dari jamaah pemakaman telah melangkah 40 langkah dari kuburan.
Malaikat Raqib bertugas mencatat amal baik manusia.
Malaikat Atid bertugas mencatat amal buruk manusia. Quraisy Shihaib menyebutkan keberadaan Malaikat Raqib dan Atid tercantum dalam Surat Al Qaf ayat 18:
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ - ١٨
Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).
Para malaikat Raqib dan Atid berada di sisi kanan dan kiri manusia. Mereka mengetahui bisikan hati manusia dan mencatat gerak-gerik serta aktivitasnya. Niat yang baik akan dicatat meski belum diwujudkan dalamm tindakan nyata.
Nama malaikat berikutnya yakni Malaikat Malik. Malaikat Malik bertugas menjaga pintu neraka. Nama Malik dan tugasnya ada di dalam Al Quran Surat Az Zukhruf ayat 77:
وَنَادَوْا يٰمٰلِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَۗ قَالَ اِنَّكُمْ مَّاكِثُوْنَ - ٧٧
Dan mereka berseru, "Wahai (Malaikat) Malik! Biarlah Tuhanmu mematikan kami saja."" Dia menjawab, "Sungguh, kamu akantetap tinggal (di neraka ini)."
Nama malaikat berikutnya yakni Malaikat Ridwan. Dalam Makalah Pendidikan Agama Islam (PAI) Iman Kepada Malaikat: SMA Negeri 1 Sidayu, disebutkan Malaikat Ridwan bertugas menjaga dan mengawasi pintu surga. Malaikat Ridwan juga bertugas menyambut semua hamba Allah yang akan masuk ke dalamnya. Dia sangat ramah dan mempersilakan orang-orang yang masuk ke dalam surga.
penting untuk mengingat dan meyakini rukun iman. Rukun berarti landasan atau titik untuk dikerjakan dan iman berarti keyakinan.
Jadi, rukun iman merupakan landasan keimanan Islam yang wajib diamalkan oleh seorang muslim. Rukun Iman terdiri dari 6, yakni:
Kali ini, kita akan membahas mengenai apa yang dimaksud dengan Rukun Iman kedua, yaitu Iman kepada malaikat-malaikat Allah SWT.
, malaikat adalah makhluk gaib yang diciptakan Allah dari cahaya (nur), sebagai utusan Allah yang patuh, taat, dan tidak pernah membangkang terhadap perintah-Nya.
Iman kepada malaikat adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah menciptakan malaikat sebagai makhluk gaib yang diutus untuk melakukan segala perintah-Nya.
Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah Hadis Rasulullah:
“Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan (ciri-cirinya) untuk kalian.” (HR. Muslim)
Malaikat yang diciptakan oleh Allah ada ribuan, namun yang wajib kita imani adalah 10. Berikut nama-nama malaikat yang wajib kita imani beserta tugasnya:
Malaikat Izrail, bertugas mencabut nyawa makhluk hidup
Keempat, Malaikat Izrail. Jika Malaikat Jibril bertugas memberikan roh atau nyawa kepada janin, maka tugas Malaikat Izrail adalah kebalikannya.
Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa. Bukan hanya manusia, seluruh makhluk hidup yang ada di bumi akan didatangi Malaikat Izrail jika waktu kematiannya telah tiba.
Meski demikian, nama Malaikat Izrail tidak tertulis dalam Alquran maupun hadist mana pun. Yang tercantum adalah tugasnya dalam mencabut nyawa manusia. Ini tercatat dalam QS As Sajdah ayat 11:قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَArtinya: "Katakanlah, "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan." (QS. As Sajdah: 11).
Malaikat Israfil, bertugas menjaga dan meniup sangkakala pada hari kiamat
Ketiga, Malaikat Israfil. Malaikat Israfil bertugas menjaga dan meniup sangkakala pada hari kiamat. Sangkakala adalah sejenis terompet sebagai penanda hari kiamat.
Jika Allah SWT telah memerintahkan Malaikat Israfil untuk meniup sangkakala, maka terjadilah kiamat dan seluruh makhluk hidup yang ada di bumi akan mati.
Tak hanya satu kali, Allah SWT akan memerintahkan kembali Malaikat Israfil untuk meniup sangkakala kedua kalinya. Tiupan sangkakala kedua membangunkan kembali seluruh makhluk hidup dan disebut sebagai Hari Kebangkitan.
Tugas Malaikat Izrafil sebagai peniup sangkakala tertuang dalam Surat Az Zumar ayat 68 yang berbunyi:
وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَArtinya: "Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah)." (QS. Az Zumar: 68).
Hadits tentang Agama Abdul Muthalib
Dalam kitab Shahih Muslim terdapat hadits yang menceritakan tentang paman Nabi Muhammad SAW, Abu Thalib, yang tetap mengikuti agama Abdul Muthalib hingga akhir hayatnya. Hadits ini yang diriwayatkan dari Sa'id ibnul Musayyab, dari ayahnya.
Ia menceritakan, ketika Abu Thalib menjelang ajal, Rasulullah mendatanginya. Lalu, beliau dapati Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah ibnul-Mughirah di sisi Abu Thalib. Kemudian Rasulullah SAW bersabda,
"Wahai paman! Ucapkanlah laa ilaaha illallaah, sebuah perkataan yang aku persaksikan untukmu di sisi Allah."
Maka, Abu Jahal dan Abdullah bin Umayyah mengatakan, "Hai Abu Thalib! Apakah kamu membenci agama Abdul Muthalib?"
Rasulullah senantiasa menyodorkan ucapan laa ilaaha illallaah kepada Abu Thalib dan mengulang-ulangnya. Sehingga, Abu Thalib mengatakan di akhir ucapannya kepada mereka bahwa (Abu Thalib) tetap menganut agama Abdul Muthalib. Abu Thalib enggan mengucapkan laa ilaaha illallaah.
Rasulullah mengatakan, "Demi Allah, aku akan memintakan ampunan untukmu selama tidak dilarang."